Lubuklinggau, ST-Penjabat (Pj) Wali Kota Lubuklinggau, H Trisko Defriyansa didampingi Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM), H Subandio Amin menghadiri acara pelantikan Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia (PD DMI) Kota Lubuklinggau periode 2024-2029 di Masjid Agung As-Salam, Kamis (28/12/2023).
Dalam sambutannya, H Trisko Defriyansa menyampaikan selamat kepada pengurus PD DMI Lubuklinggau yang baru dilantik.
“Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada pengurus PD DMI yang lama atas dedikasi dan pengabdiannya. Bahkan sudah banyak masjid yang sudah,” ujarnya.
Sudah dua periode atau 10 tahun kepengurusan yang lama telah melaksanakan tugasnya. Kepengurusan yang baru tinggal menjalankan program MARASE yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
“Harapannya pengurus baru ini dapat lebih mengoptimalkan sinergitas dengan pemerintah dalam upaya peningkatan infrastruktur masjid, jadikan organisasi yang saat aturan dan jalankan fungsi serta peran dengan baik,” imbuhnya.
“Jalankan fungsi masjid sebagaimana mestinya yakni sebagai tempat ibadah, musyawarah, pendidikan, perlindungan dan tempat akad nikah,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PD DMI Kota Lubuklinggau yang lama, H Tarmizi Yusuf menyampaikan beberapa waktu lalu, DMI sudah melaksanakan Musda untuk membahas mengenai pergantian pengurus PD DMI Kota Lubuklinggau yang baru karena kepengurusan DMI hanya boleh dua periode.
“Selama 10 tahun menjadi Ketua PD DMI, saya mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan. Saya juga mengucapkan selamat kepada seluruh pengurus yang baru dilantik, semoga dapat membawa kemajuan umat islam,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua PD DMI Kota Lubuklinggau yang baru, H Murdianto dalam kesemparan tersebut mengucapkan terima kasih kepada pengurus yang lama karena sudah membimbing dan mendidik sehingga dirinya sampai ke titik saat ini.
Ketua Pimpinan Wilayah DMI Propinsi Sumsel, Dr KH A Bukhori Abdullah, M.Hum berharap semoga PD DMI yang baru dilantik dapat menjalankan program kerja dengan baik.
“Tak lama lagi akan ada pesta demokrasi, DMI harus menyikapi hal itu dengan bijaksana. Jangan terlibat aktif dalam politik dan jangan gunakan masjid sebagai tempat berpolitik,” pesannya.(*).