Rejang Lebong, ST-Kakak berinisial KH (21) menghamili adik kandungnya R (16) di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Kasus inses ini dilakukan selama tiga tahun bahkan sampai kakak adik ini punya anak yang sudah berusia dua tahun.
Kejadian ini bermula karena kakak sering melihat adiknya mandi dan berganti pakaian di satu kamar yang sama. Hal ini karena kondisi rumah mereka yang hanya punya satu kamar tanpa sekat.
Satu keluarga ini tidur dalam satu kamar, hingga pada suatu saat R baru selesai mandi dan ingin berganti pakaian.
KH yang berada di kamar itu langsung membekap R dari belakang dan memperkosa korban. R tidak berani melawan karena pelaku mengancam akan membunuh jika tidak menuruti kemauannya.
Mirisnya, R yang sempat tiga kali hamil dan dua kali mengalami keguguran. Bahkan R saat ini sudah melahirkan anak laki-laki berusia dua tahun dari hasil hubungan tersebut.
Sementara orangtua korban berusaha menutupi aksi bejat anaknya. Kasus ini pun berhasil diungkap setelah R sakit dan meminta diantar berobat ke bidan desa. Korban dinyatakan mengalami keguguran, hingga muncul desas-desus
Kepala desa setempat segera meminta Bhabinkantibmas untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Kasi Humas Polres Rejang Lebong, AKP Sinar Simanjuntak mengatakan, kasus ini terungkap setelah pengakuan korban, Senin (18/3/2024).
Pelaku saat ini telah diamankan pihak kepolisian. Sementara korban sudah dilakukan pendampingan dari Kemensos.
"Untuk pelaku sudah diamankan, korban juga didampingi sekarang, masih pengembangan lebih lanjut," jelas Sinar.
Kronologi Pekerja Sosial Kemensos Diana Ekawati yang mendampingi korban menceritakan, kejadian kakak hamili adik kandung ini diduga telah terjadi sejak tahun 2021 lalu.
Hingga tahun 2024, ternyata korban sudah hamil 3 kali. Di antaranya 2 kali keguguran dan pernah melahirkan seorang anak laki-laki pada tahun 2022.
Dari cerita korban, aksi bejat kakaknya itu telah terjadi sejak korban berusia 14 tahun. Kemudian pada saat ini, korban kembali mengalami keguguran hingga akhirnya kasus kakak hamili adik kandung ini terkuak.
"Korban sudah pernah hamil, dua kali keguguran dan satunya sampai melahirkan, anaknya ada, laki-laki," jelas Diana.
Diana saat ini terus mendampingi korban dan terus merekam perbincangan dengan korban agar kasus ini bisa terus dilanjutkan dan korban mendapatkan penanganan.
Hal ini karena adanya percobaan penutupan informasi oleh orang tua, seakan ingin melindungi anaknya sehingga kasus itu baru terkuak sekarang.
"Trauma, anak ini secara tidak langsung ada penekanan dari pihak keluarga, penerimaan keluarga belum sepenuhnya," lanjut Diana.
Korban sementara akan diamankan dari pihak keluarga agar kesehatan mental dan fisiknya membaik.
Sumber: Kompas.com