Lubuklinggau-Adanya pembobolan data pribadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ikut menjadi perhatian Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lubuklinggsau, ikut memberi saran.
Kepala BKPSDM Hj. Yulita Anggraini melalui Kabid Pengangkatan, Pemberhentian dan Informasi, M Adi Dwi Cahyo, menyatakan, akan sangat susah mengatasi jikalau sistem pusat atau induk yang bocor. Minggu (11/8/2024) dikutip dari laman BBJNetwork
“Susah kalau sistem pusat yang bocor kita perbaiki, dan daerah tidak mampu mengatasinya karena ini domain pusat. Hanya saja, untuk terus mengatasi kebocoran tersebut disarankan untik sementara rutin mengganti password di Aplikasi My ASN,”ujarnya.
Hal ini dianggap ampuh, untuk merefresh dan pemutakhiran data ASN itu sendiri. Terlebih, saat ini telah dilakukan intergrasi data ASN melalui sistem Satu Data ASN.
“Sementara kita juga memiliki sistem aplikasi yang kami sebut Si Nanan, kalau sistem ini yang bocor bisa langsung diatasi,” tambahnya.
Sebelumnya dikutip dari Tempo, data pribadi pegawai negeri sipil (PNS) yang disimpan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) diduga menjadi sasaran peretasan oleh peretas anonim “TopiAx”. Data-data itu ditawarkan peretas di BreachForums, sebuah forum jual-beli hasil peretasan, seharga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 160 juta.
Dugaan itu diungkapkan oleh Communication dan Information System Security Research Center (CISSReC), sebuah lembaga riset keamanan siber. Dalam temuan mereka, akun “TopiAx” mengunggah sebuah postingan di BreachForums pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Dalam postingan itu, dia mengklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris.
Data itu berisi antara lain tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS), tanggal PNS, Nomor Induk Pegawai Negeri Sipil (NIP), Nomor Surat Keputusan, Nomor Surat PNS, golongan, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor telepon, email, pendidikan, jurusan. tahun lulus.
Sumber : BBJ Network