Limapuluh Kota-Berbeda pandangan politik boleh saja akan tetapi hargai menghargai itu penting, selama ini Limapuluh Kota yang selalu memegang teguh adat basandi syarak syarak basandi kitabullah, selalu memegang aso jo pireso/lebih ke perasaan, tapi di cemarkan oleh salah satu mantan pejabat diskomimfo yang berinisial D, pasal masalah kata HABITAT, menuai pro kontra di kalangan tokoh intelektual Limapuluh Kota
Arul sebagai masyarakat menjelaskan saya merasa kecewa akan sikap salah satu pejabat mantan pimpinan diskomimfo tersebut, tidak seharusnya mengeluarkan kata tersebut, sekarang menuai pro dan kontra, sebagai pimpinan mantan diskomimfo, orang pendidikan pula, berpikirlah arif dan bijaksana dalam mengeluarkan kata-kata, sebab mulut mu harimau mu.
Eka Yahya salah seorang anggota group yang di buat oleh mantan kadis Kominfo itu, Forum Pilkada 50 Kota.
Menyimak sedikit-sedikit diskusi dalam group tersebut, Ikut berkomentar pada awak media Salampariterkini.com
Prihal kata-kata (HABITAT),
Kata-kata habitat yang di lontarkan dalam group pada seseorang oleh Admin. Sangat tidak tepat sasaran.
Kata-kata itu di nilai melecehkan dan merendahkan orang lain, karena kata-kata habitat harusnya dibtujukan pada. Tumbuhan dan Hewan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) habitat adalah tempat hidup Organisme tertentu atau tempat hidup yang alami bagi tumbuhan dan hewan.
Seharusnya sebagai Admin group Penceramah, juga matan kadis Kominfo, Sangatlah tidak pantas beliau berkomentar dalam group seperti itu ujarnya.
Harapan saya pada bapak-bapak dalam group Forum Pilkada 50 Kota Bagusnya kita berhati-hati dalam berkomentar, jangan sampai menimbulkan permasalahan dan permusuhan luka Karena pisau bisa di obati. luka di hati bisa terbawa mati.
Bagusnya kita sama-sama menjaga mulut, pikiran dan tulisan jangan sampai membuat kita saling hujat, saling hina, saling melontarkan cacian makian.
Kalau kita tidak cocok dengan komentar seseorang, kita bisa japri pada orang tersebut.
Apalagi beliau seorang penceramah Beliau pasti sudah tahu. Memberikan Nasehat atau memperingatkan saudara didepan orang banyak atau di tempat umum tidak tidaklah tepat karena akan membuat saudara menjadi malu. Sebaiknya untuk menasehati saudara dibawa ke suatu tempat yang orang lain tidak mengetahuinya.
Hingga berita ini di terbitkan, awak media masih mencoba mengomfirmasi dengan yang bersangkutan (*)